Breaking News

Pages

About

Blogger news

Saturday 11 June 2016

PAK, INI RASANYA MANIS!!

#irwanredmont - Alhamdulillah, tahun ini Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan yang mana di dalamnya seluruh amal kebaikan dilipatgandakan olehNYA. Saat bulan puasa ini, terlihat banyak sekali hal-hal yang berbeda dengan situasi di luar bulan suci Ramadhan. Seperti misalnya di saat sore hari akan banyak sekali orang-orang yang membuka lapak untuk berjualan menu berbuka puasa di pinggiran jalan. Hal ini boleh dikatakan, bulan puasa mendatangkan banyak berkah bagi orang-orang. Selain itu, para penjual buah juga semakin bertambah. Mereka meyakini bahwa saat berpuasa, orang-orang membutuhkan buah untuk dikonsumsi saat sahur yang sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap sehat saat menjalankan ibadah puasa. Namun, tidak bisa dipungkiri, meskipun bulan ini bulan Ramadhan, masih banyak para pedagang yang tidak jujur dalam berdagang. Seperti pengalam saya kemarin sore. Ketika saya kembali dari buka bersama dengan teman-teman alumni di kampus saya, saya memutuskan untuk singgah membeli buah untuk makan sahur. Saat tiba di penjual buah, saya memilih untuk membeli Jeruk. Saya kemudian menanyakan harga kepada bapak si penjual buah tersebut dan berniat untuk membeli. “Pak, ini jeruknya manis sekali!”, kata bapak tersebut. Saya pun memutuskan untuk membeli setengah kilo saja. Bapak tersebut lansung memasukkan beberapa buah jeruk ke dalam kantongan hitam dan kemudian menimbangnya. Setelah saya bayar, saya lalu mencoba salah satu buah yang sudah saya beli tersebut di depan penjual buah tadi. Ketika saya coba, ternyata rasanya sangat asam sekali, saya secara refleks berkata kepada bapak, “pak, katanya manis, ini rasanya asam sekali!”. Dalam hati saya berkata, di bulan suci ini ternyata masih ada saja orang yang lebih memikirkan keuntungan yang lebih dalam berdagang tanpa memikirkan cara mereka berdagang. Setelah itu, saya memutuskan untuk kembali ke rumah.
Dalam agama yang kita cintai ini, yaitu islam, Rasulullah telah memberikan teladan dalam berdagang. Rasul sewaktu berdagang di negeri Paman Syam, beliau selalu menceritakan odal seadanya. Adanya aib atau cacat dari barang-barang dagangannya diberitahukan kepada calon pembelinya apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Dengan kejujuran ini konsumen pun puas karena mendapatkan barang seperti yang dilihat ketika akan membeli. Baik dan buruknya, sehingga berapapun harga yang dibayar, dibayar dengan standar yang jelas. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Penjual dan pembeli mempunyai hak pilih/menentukan (jadi membeli atau tidak, jadi menjual atau tidak) selama mereka di tempat yang sama dan belum berpisah)”. Antara pembeli dan penjual, keduanya diminta untuk saling memaklumi tanpa di dasari kebohongan.
Pengalaman penulis di atas, munkin juga banyak terjadi dan di alami oleh orang lain. Bisa dikatakan menipu dalam menjual barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan lebih adalah perbuatan buruk. Rasulullah SAW bersabda, “Penipuan tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari sebagai Hadits judul bab).

Semoga tulisan ini bermanfaat, selama menjalan ibadah puasa 1437 H. Semoga Allah memberikan RahmatNYA bagi kita semua dan mempertemukan bukan suci Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Amin.
Read more ...
Designed By