Breaking News

Pages

About

Blogger news

Wednesday 25 January 2017

MEMILIH DIAM


Kali ini saya akan berbagi cerita kepada para pembaca semua.  Sesuatu yang saya selalu pikirkan dan tidak pernah lepas dari ingatan saya adalah apakah kita ini lahir, tumbuh, bergaul dan akhirnya mati tanpa adanya momentum yang membuat kita benar-benar sadar tujuan akhir kita ke mana? Saya mungkin tipe orang yang sangat hobi mengamati kepada siapa dan apa saja yang saya temui. Selama ini saya sudah banyak bergaul dengan berbagai macam tipe orang, mulai dari yang sangat pendiam sampai yang sangat banyak berbicara dan tidak bisa diam. Ini adalah cara Tuhan membuat hidup ini lebih berwarna. Karakter orang yang berbeda ini membuat saya lebih banyak merenung lagi.  Mungkin menurut teman-teman semua ini adalah hal yang biasa. Itu jugalah yang kemudian membedakan saya dan Anda kemudian berbeda. Memahami karakter orang itu penting, terlebih kepada siapa Anda berinteraksi. Entah itu teman, sahabat, rekan kerja, maupun orang-orang yang baru pertama kali Anda temui.
Akhir-akhir ini saya sangat senang membaca buku dari Laney yang berjudul The Introvert Advantage. Sebuah buku yang sangat menginspirasi bagi kaum dengan kepribadian Introvert. Beberapa referensi mengatakan orang dengan tipe ini bukanlah teman yang baik untuk orang dengan tipe kepribadian sebaliknya, yaitu ekstrovert. Saya sangat menikmati membacanya karena menurut saya terdapat banyak hal dalam buku tersebut yang benar-benar mirip dengan apa yang saya alami hingga saat ini. Hingga akhirnya saya membacanya sampai habis. Satu hal besar yang saya pelajari dari buku tersebut ialah manusia diciptakan dengan karakter kepribadian yang berbeda dengan keahlian yang Tuhan titipkan juga berbeda-beda. Manusia hanya perlu belajar dari apa yang sudah Tuhan tetapkan dalam diri kita.
Banyak berdiam diri adalah sikap yang paling mudah di judge oleh orang sebagai karakter pendiam dan dianggap sebagai orang yang tidak memiliki semangat hidup. Itu anggapan umum dari kebanyakan orang di sekitar kita. Faktanya, banyak diam bukan berati kita adalah pendiam. Satu hal yang harus teman-teman semua ingat, kadang kala kita diam dengan hanya mengeluarkan kata-kata sedikit saja karena kita tau bahwa mengatakan sesuatu yang tidak benar-benar kita pahami hanya akan membuang banyak energi yang kemudian membuat tubuh kita semakin lemah. Kita tau bahwa tidak semua orang bisa menjaga ucapannya. Hal itupun perlu kita pelajari. Ucapan yang terlanjur keluar tidak akan pernah kita tarik kembali, sama halnya dengan waktu yang telah berlalu yang tidak akan pernah bisa kembali.
Saya sendiri adalah tipe orang yang lebih senang diam. Namun dalam pikiran saya tidak ada sedikit pun ruang untuk berhenti memikirkan sesuatu. Kecuali saat saya benar-benar dalam keadaan tidur. Saya menganggap diri saya sebagai orang yang tidak bisa fokus akibat pikiran-pikiran saya. hampir segala apa yang saya liat dan alami di hadapan saya tidak luput dari dialog-dialog berlanjut dalam pikiran saya. kadang saya merasa mengapa orang lain di sekitar saya begitu mudah melupakan sesuatu hal, tetapi saya justru tidak sama sekali. Seakan semua harus terpikirkan. Itu di sisi lain. Kadang kala, saya begitu antusias mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran saya dengan semangat yang luar biasa. Saya di situasi tersebut bukan lagi seorang pendiam. Saya tidak akan berhenti berbicara sampai lawan bicara saya benar-benar bosan terhadap saya. hal ini pun saya sedang pelajari. Tidak semua topik pembicaraan mengundang saya untuk begitu antusias mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran saya. Ada topik-topik tertentu yang akan membuat saya rela membahasnya sampai berjam-jam tanpa mengenal waktu. Soal topik tersebut, saya hanya akan memberitahu Anda jika kita bertemu dan memulai pembicaraan.
Apa yang saya alami adalah kumpulan moment yang pada akhirnya selalu membuat saya merenung. Kita begitu unik, begitu sempurna, begitu bearagam. Saya memegang prinsip, berbicara yang membawa manfaat untuk kehidupan selanjutnya adalah prinsip yang wajib semua orang punya. Selain itu mendengarkan orang lain saat berbicara juga adalah adat terpuji. Namun, dengarlah apa yang menurut Anda baik yang bisa mengarahkan anda kepada hal-hal yang baik. Jika menurut Anda hal-hal yang disampaikan orang tersebut saat berbicara dengan Anda hanya lelucon belaka, maka cukup dengar dan Anda silahkan memilih mana yang baik dan mana yang buruk dari tiap-tiap ucapannya. Satu lagi, silahkan sampaikan apa yang benar-benar Anda ketahui terhadap suatu hal yang didasarkan pada fakta, jika tidak tau, maka cukup diam. Itu jauh lebih baik. Kita ciptakan moment yang bisa menuntun kita kepada tujuan akhir kita. Saling menarik kepada kebaikan dan kita akan berkumpul di tempat paling baik di sisi Tuhan kelak.


Read more ...
Designed By